banner 728x250

Hadapi Tantangan Zaman, Santri Diminta Bijak dalam Bertindak

banner 468x60

NARASIKALBAR.COM – Perkembangan zaman di era digitalisasi saat ini semakin pesat, banyak kemudahan dan peluang baru bagi masyarakat, termasuk para santri. Namun, di samping itu, terdapat tantangan semakin kompleks yang harus dihadapi oleh para santri, baik tantangan dalam menyesuaikan dengan perkembangan zaman maupun menghadapi framing negatif yang terkadang dibuat oleh oknum tertentu.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan meminta kepada para santri maupun alumni untuk tetap menjaga etika yang telah diajarkan oleh para guru-guru di pesantren serta meneruskan perjuangan para pahlawan terdahulu.

banner 1024x1500

Salah satu bukti nyata yang diperjuangkan oleh santri ialah resolusi jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 untuk melawan penjajah Sekutu yang ingin menguasai Indonesia.

Resolusi Jihad itu, kemudian diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN) setiap tanggal 22 Oktober yang diinisiasi oleh KH. Thoriq Darwis, atau yang akrab disaba Gus Thoriq juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur pada 2014 lalu.

Mengingat pentingnya mengenang sejarah dan meneruskan perjuangan, Wawako Bahasan juga meminta, agar para santri maupun alumni menyikapi isu terkini dengan bijak. Salah satunya melalui diskusi bersama pemangku kebijakan maupun akademisi.

“Kami dari pemerintah terus memberi semangat kepada para santri maupun alumni untuk terus bersikap atau bertindak, baik aktivis sehari hari maupun kegiatan kemasyarakatan untuk tidak melupakan ilmu yang didapat di Pondok Pesantren. Karena ilmu yang didapat itu harus dijadikan amaliah dalam kehidupan sehari-hari,” kata Bahasan.

Menurut Bahasan, santri dikenal sebagai figur yang cerdas, berakhlak dan mengedepankan musyawarah atau diskusi dalam menghadapi suatu permasalahan. Maka dalam menghadapi framing negatif harus bisa diatasi secara bijak. Terlebih menyikapi isu yang baru-baru ini sangat santer menyudutkan pondok pesantren, kiai hingga santri yang diberitakan oleh salah satu TV swasta nasional.

“Jangan terlalu baper, namun kita sebagai santri harus tetap menyikapi sesuatu freming jangan lebay dan jangan berlebihan, tetapi harus sikapi dengan arif dan bijaksana,” kata Bahasan.

Namun tidak memungkiri, santri juga sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, terkait dengan berbagai persoalan. Sehingga para santri harus benar-benar menguasai di semua hal atau multitalent.

“Tentu yang perlu diberikan pemahaman, maka harus kita berikan pemahaman. Kita sampaikan dengan cara yang baik, dengan etika selayaknya kita seorang santri,” ujar Bahasan.

Sementara itu, Ketua YAKORMA Kalbar sekaligus anggota DPRD Kota Pontianak Munaji mendorong, agar para santri maupun alumni bisa mengambil peran dalam menjawab tantangan zaman, karena santri merupakan pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang diperingati sebagai Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.

Pernyataan itu, disampaikan senada dengan tema Hari Santri Nasional 2025 yakni “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”

“Maka kami mendorong para santri mari bersama-sama sinergi menjadikan santri sebagai pionir dari kebutuhan Bangsa Indonesia menuju Indonesia emas,” ucapnya.

Sementara, untuk menghadapiyang menjadi framing tentang santri. Munaji mengajak para agar disikapi dengan bijaksana. “Anggap ini ujian, karena dibalik ujian ada hikmah yang sangat besar,” ucapnya.

banner 325x300
banner 728x90